Masa depan pendidikan mereka cerah jika tidak terbentur dengan biaya mahal.

10 Februari 2008

Soemodilogo: Satu Keluarga Tiga Bupati

Jer basuki mawa beya. Pepatah ini dipegang teguh oleh Aryo Soemodilogo. Gelar Raden Tumenggung (RT) dan kamulyan sebagai Bupati Menoreh, secara sadar ia bayar dengan kerelaannya berperang melawan Pangeran Diponegoro. Soemodilogo bahkan belum pula sempat menjalankan tugas sebagai bupati, karena Perang Jawa itu keburu meletus.

Tumenggung Soemodilogo pun jadi salah satu komandan pasukan “sekutu”, yang terdiri dari serdadu Belanda, Legiun Mangkunegaran, prajurit Kasunanan Solo, dan sejumlah bupati prokumpeni lainnya. ‘’Batalyon’’ Soemodilogo berkedudukan di Parakan. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Dalam satu pertempuran, pasukannya hancur lebur diterjang prajurit Diponegoro. RT Soemodilogo tewas (Sutherhand, 1974, Cornell University).

Cerita yang beredar di kalangan masyarakat Temanggung menuturkan, bahwa sebagai bukti keberhasil operasinya, laskar Diponegoro mengambil mustaka (kepala) sang bupati dan memperlihatkannya ke hadapan sang Pangeran Heru Cokro di markas komandonya, Selarong. Maka, hingga kini anak cucu mendiang, yang tergabung dalam paguyuban trah Soemodilagan, biasa nyekar pepundennya itu di dua tempat : di Parakan dan Selarong.

Pembesar yang menjadi korban panasnya Perang Jawa bukan hanya Aryo Soemodilogo. Tumenggung Danuningrat I, Bupati Magelang, menurut Sutherhand, mengalami nasib serupa. Bahkan, pasukan Belanda yang dipimpin veteran Perang Napoleon Jenderal Van Green, pun lumat diterjang laskar Diponegoro.

Sebagaimana bupati lain yang diangkat oleh Gubernur Jenderal Phillip Van der Capellen (1816-1826), Soemodilogo juga berasal dari keluarga penguasa yang dulunya menjadi bawahan Mataram. Ia adalah putera Raden Soemowerdojo, Patih Semarang. Sedangkan kakeknya adalah Bupati Semarang Raden Tumenggung Soemohadimenggolo.

Tradisi Van der Capellen itu berlanjut hingga 1850-an, untuk bupati-bupati pesisir Utara misalnya, umumnya diambil dari keluarga Bupati Semarang, Demak, Jepara, atau Pati. Untuk wilayah Jawa Tengah bagian Barat, yang dipromosikan kerabat Bupati Banyumas Yudonegoro. Keluarga Kolopaking dan Arumbinang untuk wilayah Begalen. Begitu pula yang terjadi di Jawa Timur.

Namun, dalam daftar resmi bupati Temanggung, nama RT Aryo Soemodilogo justru tidak tercantum. Yang tercatat sebagai Bupati Temanggung pertama adalah RT Joyo Negoro (1834-1848). Hal ini terjadi karena sebelumnya Kabupaten Temanggung itu disebut Kabupaten Menoreh yang pusat pemerintahannya di Parakan. Tapi, kabupaten Manoreh itu tak berumur panjang, karena hanya sementara. Namanya kemudian diganti Kabupaten Temanggung, dan ibukotanya pun di Temanggung.

Masjid Jami’ dan alun-alun adalah bukti kelahiran kabupaten Temanggung. Sayang, dalem kabupatennya sendiri yang asli telah terbakar sebagai akibat dari taktik bumi hangus dalam revolusi kemerdekaan.

Meski Tumenggung Aryo Soemodilogo tidak sempat menjalankan misi pemerintahan di Menoreh/Temanggung, pemerintah kolonial tak melupakan pengorbanannya. Terbukti setelah RT Djojo Negoro lengser 1848, diangkatlah putera Soemodilogo menjadi bupati Temanggung. Ia menjadi Radem Tumenggung Soemodilogo II.

Atas persetujuan Batavia, Soemodilogo II boleh memakai kata Holland sebagai nama depannya. Jadilah dia RT Holland Soemodilogo yang menjabat bupati selama 30 tahun. Sebelum pensiun, ia naik pangkat dengar gelar Kanjeng Raden Adipati.

Keluarga Soemodilogo masih mendapat kepercayaan sekali lagi memimpin Temanggung melalui RT Holland Soemodirdjo, putera Soemodilogo II. Tidak jelas mengapa ia hanya menjabat selama 4 tahun (1878-1882). Ia digantikan RT Tjokro Atmodjo (1882-1906) dan kemudian RM Adipati Tjokro Adikoesoemo (1906-1023), salah seorang bupati yang progresif untuk ukuran zamannya. Ayah dari mantan Gubernur DKI (alm) Tjokro Pranolo itu termasuk segelintir bupati yang mendukung gerakan Boedi Oetomo.

Dengan tiga nama yang pernah menjadi penguasa di Temanggung, tak heran bila nama nama Soemodilogo melegenda di lembah Sumbing-Sindoro, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.(Putut Trihusodo)

20 komentar:

dono dontatt tattoo ink mengatakan...

maaf apa saya bisa minta bagi silsilah dari Raden Adipati Ario Holand Soemodilogo.
terimakasih....

kurni soemodilogo mengatakan...

groups.yahoo.com/group/Ikatan_Keluarga_Soemodilogo

eri mengatakan...

maaf, saya pernah denger cerita dari tante & ibu saya, kalau kakek mereka masih keturunan bupati temanggung, kakek mereka(buyut saya) bernama R soemodisastro(dulu kepala penggadaian), tapi keturunan yg mana ya, masalahnya bupati temanggung ada 3 nama yg depannya soemo.

Bambang Sunarto mengatakan...

Ada yg tahu silsilah dari perkawinan salah satu putera somodilogo dg puteri condronegoro demak, mohon bantuanya terima kasih

Unknown mengatakan...

Eyang saya soemodilogo dan bupati temanggung, eyang R. Said. Salam kenal

Unknown mengatakan...

Nama saya Mo, Trianto Kusumo, keturunan 6 dari RT Adipati Ario Holland Soemodilogo... Salam kenal, eyang saya Soepitno Kantjono...

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Nopo leres niki sederek kulo, kulo pengin sareng kempal kalih panjenengan, kulo saking Slawi kab. Tegal. Kulo canggah wareng saking raden aryo djojo negoro bupati Temanggung 1 sebelum Raden Adipati Ario Holand soemodilogo. Kulo pngin sanget kempal panjenengan keluarga besar saking mbah buyut,,, pngin sanget ngobrol ngobrol kulo pngin nyambungaken Tali Silaturohim keluargi ing mpun pinten tahun mboten pernah saling kempal.

Unknown mengatakan...

Monggoh mbok menowo bade sareng sareng nyambungaken silaturohim niki nomer hp kulo telp. Wa :0823-0007-5816

Unknown mengatakan...

Makam sumodilogo di krasak Tegalrejo temanggung Jawa tengah

Bagus trisanjaya mengatakan...

Salam kenal, eyang saya prabu heru cokro & nenek bernama retno dumilah..
Menurut orang" yang memiliki indra ke 6
Penyampaian nya demikian.
Ada yang tau histori atau silsiah beliau.
Demi menyambung silaturrahmi.
Terima kasih

Bagus trisanjaya mengatakan...

Salam kenal, eyang saya prabu heru cokro & nenek bernama retno dumilah..
Menurut orang" yang memiliki indra ke 6
Penyampaian nya demikian.
Ada yang tau histori atau silsiah beliau.
Demi menyambung silaturrahmi.
Terima kasih

Bagus trisanjaya mengatakan...

Salam kenal, eyang saya prabu heru cokro & nenek bernama retno dumilah..
Kakek buyut saya bernama wiryo sentono..
Menurut orang" yang memiliki indra ke 6
Penyampaian nya demikian.
Ada yang tau histori atau silsiah beliau.
Demi menyambung silaturrahmi.
Terima kasih

Ighfar mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Ighfar mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Ighfar mengatakan...

Itu kakek buyut saya jg R.Soemodisastro...saya keturunan dari RA. Moerdiati anak R.Soemodosastro...RA.Moerdiati menikah dengan eyang kakung saya R.Joesoepadi bin R.Djojodipuro...silsilah yg membuat pusing

Unknown mengatakan...

mohon pencerahan eyang buyut saya nama raden kamil dan eyang saya raden simbardjo serta bapak saya raden soeatmadji kok tidak tertulis dalam silsilah

Chika-chan mengatakan...

Apakah ada yang bisa memberi kesimpulannya?

Unknown mengatakan...

Salam kenal om,saya punya silsilah/pohon keluarga RTA soemodilogo

Marina mengatakan...

Apakah ada yg punya silsilah RT Tjokro Atmodjo? Dan apakah ada anak beliau yg merantau ke Kalimantan? Saya ingin tahu, karna orang tua Almh nenek saya katanya bernama R Tjokro Atmodjo

J.M. Madrais mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
 
© Original template design: BlogspotTutorial - modifite by Andy Yoes