Silaturrahim itu indah, apalagi bagi sesama perantau yang jauh di pulau seberang. Kalau sebelumnya warga Temanggung di Bontang rutin ketemu, sekarang gantian warga Temanggung di Sangata Kalimantan Timur.
Bertempat di kediaman Bapak Dwi Nugraha,Lembah Hijau Swarga Bara Sangata, 2 Agustus lalu silaturrahim itu dilaksanakan. Beberapa keluarga hadir pada kesempatan tersebut, di antaranya, keluarga Dwi Nugraha sebagai Tuan rumah, Budi Priyo, Eko Hariyono, H Muslim, Supar, Suyami, Muroso, Azis, Ibu Bambang, Suprih, Suwardi, dr Ika dan saya sendiri yang kebetulan mendapat Tugas di Sangatta.
Seperti biasa, setiap kali pertemuan, para perantau selalu membicaakan kampung halaman. Hasil Pilkada 22 Juni lalu dan beberapa informasi dibicarakan. Namun karena keterbatasan informasi Temanggung, sebagian warga hanya mendengar saja.
Buletin Stanplat yang sebenarnya bisa jadi andalan informasi Temanggungan belum maksimal didapatkan para perantau. Karena itu para perantau di Sangata sangat berharap pengelola Stanplat rutin mengirim, minimal setiap tiga bulan sekali saat diadakan pertemuan.
Sebetulnya pertemuan warga Temanggung di Sangata sudah sejak lama. Tahun 2002 silam di kediaman Dwi Nugraha pernah diadakan. Waktu itu Pak Dwi mencoba merangkul perantau Temanggung di Sangata dan sekitarnya. Terjalinkan hubungan dengan beberapa perantau asal Temanggung, antara lain Budi Priyo, Doddy Kurniawan, Aman Priyanto, Wiwien dan Bambang. Hasil pertemuan itu merekomendasikan acara silaturrahim bergiliran.
Sebuah pertemuan tanpa diiringi kegiatan yang jelas, dipastikan akan menjemukan dan membosankan. Berdasarkan pemikiran tersebut, Kadang Temanggungan Sangatta menyepakati untuk mengadakan Pertemuan Rutin setiap 3 bulan dengan salah satu Agenda Utama adalah Arisan, disamping agenda lepas yang berupa obrolan ringan.(Sigit Yulianto, tinggal di Bekasi)
Buletin Stanplat yang sebenarnya bisa jadi andalan informasi Temanggungan belum maksimal didapatkan para perantau. Karena itu para perantau di Sangata sangat berharap pengelola Stanplat rutin mengirim, minimal setiap tiga bulan sekali saat diadakan pertemuan.
Sebetulnya pertemuan warga Temanggung di Sangata sudah sejak lama. Tahun 2002 silam di kediaman Dwi Nugraha pernah diadakan. Waktu itu Pak Dwi mencoba merangkul perantau Temanggung di Sangata dan sekitarnya. Terjalinkan hubungan dengan beberapa perantau asal Temanggung, antara lain Budi Priyo, Doddy Kurniawan, Aman Priyanto, Wiwien dan Bambang. Hasil pertemuan itu merekomendasikan acara silaturrahim bergiliran.
Sebuah pertemuan tanpa diiringi kegiatan yang jelas, dipastikan akan menjemukan dan membosankan. Berdasarkan pemikiran tersebut, Kadang Temanggungan Sangatta menyepakati untuk mengadakan Pertemuan Rutin setiap 3 bulan dengan salah satu Agenda Utama adalah Arisan, disamping agenda lepas yang berupa obrolan ringan.(Sigit Yulianto, tinggal di Bekasi)
0 komentar:
Posting Komentar