Namaku Ahmad, 25 tahun, asal Kranggan. Lulusan STM di Temanggung. Bulan mei dan juni lalu aku menatap di
Sebenarnya aku masih beruntung dibanding teman-temanku yang sejak lulus STM sampai kini menganggur. Aku langsung dapat kerjaan di New Armada. Setahun pertama bekerja aku mendapat upah 250 ribu. Tahun kedua naik menjadi 300ribu. Dan tahun 2005 lalu aku dapatkan 400ribu. Jumlah uang yang sudah pasti akan habis untuk kebutuhan setengah bulan di Temanggung.
Sampai kapan aku harus hidup dengan keadaan seperti ini? Aku bosan dengan keadaan, tapi mau keluar kerja tak berani ambil resiko. Mau usaha buka bengkel sendiri tak punya modal. Kalaupun punya, di mana aku mau buka usaha? Semua pinggir jalan
Akhir lebaran lalu aku nekad keluar. Selama setengah tahun aku berdiam diri menganggur di rumah, sambil sesekali merumput untuk kambingku, atau kadang menjadi buruh di peternakan ayam tetangga. Tadinya aku malu, lulusan STM kerjanya kok tak ada bedanya dengan lulusan SD. Tapi rasa malu itu kini sudah hilang, sebab aku juga melihat banyak sarjana menganggur, atau paling-paling jadi tukang ojek.
Sekarang aku kembali ke rumah di Kranggan setelah sebulan di
Rasanya tak ada masa depan bagi orang seperti aku. Hidup menjadi pengangguran adalah petaka, sedih tiada
0 komentar:
Posting Komentar